Ads 468x60px

...

Rabu, 11 Juni 2014

Iman Kepada Hari Akhir

Pendahuluan

Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian alba’ts (kebangkitan) menurut syar’i adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

Hari Kiamat

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ
قَالَ وَضَمَّ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى (مسلم)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Aku dan hari kiamat diutus (berdampingan) seperti ini.” Anas berkata:”Dan beliau menghimpun jari tengah dan jari telunjuknya.” (HR Muslim 14/193)

Sehingga pernah diriwayatkan bahwa pada suatu hari seorang sahabat melihat di kejauhan ufuk ada asap yang mengepul. Maka sahabat tersebut langsung keliling ke rumah para sahabat lainnya menggedor pintu rumah mereka seraya berteriak:

الدخان الدخان

“Asap…! Asap…!”

Artinya, pada saat sahabat ini melihat asap tersebut, maka ia teringat penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai salah satu tanda besar menjelang datangnya hari Kiamat adalah bila sudah terlihat asap mengepul. Jika lima belas abad yang lalu saja sahabat telah sedemikian seriusnya mensikapi tanda-tanda akhir zaman, bagaimana lagi sepatutnya kita yang hidup di zaman ini?

Bahkan sedemikian pentingnya urusan hari Akhir ini sehingga dari enam rukun iman yang kita pelajari sejak masih SD, maka beriman kepada hari Akhir adalah yang paling sering disebut berpasangan dengan beriman kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Di dalam Al-Qur’an maupun Hadits sangat sering kita dapati hal ini.

ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً

“Demikianlah diberi pengajaran dengannya orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”(QS 65:2)

Bahkan dalam satu hadits di bawah ini sampai tiga kali Nabi menyebutkan iman kepada Allah subhaanahu wa ta’aala bersamaan dengan iman kepada hari Akhir.

حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Bersabda Rasulullah saw: “Barangsiapa beriman kpd Allah dan Hari Akhir hendaklah bicara yang baik atau diam. Dan barangsiapa beriman kpd Allah dan Hari Akhir hendaklah menghormati tetangganya. Dan barangsiapa beriman kpd Allah dan Hari Akhir hendaklah menghormati tamunya.” (HR Bukhari-Muslim)

Ayat dan hadits seperti di atas banyak kita temui di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sehingga kita bisa sampai pada suatu kesimpulan bahwa tingkat pentingnya mengimani hari Akhir setara atau sederajat dengan iman kepada Allah subhaanahu wa ta’aala

"Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”(QS Al-Ahzab 63)

Sumber : Ihsan Tandjung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

About

Sample Text