Pendahuluan
Iman
kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala
kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala
telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman
azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan
kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah
telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya.
Banyak
sekali dalil mengenai keenam rukun Iman ini, baik dari segi Al-Qur’an
maupun As-Sunnah. Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala:
”Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan
tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, dan nabi-nabi…” (Al-Baqarah:177)
”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran).” (Al-Qomar: 49)
Juga sabda Nabi shalallahu alaihi wa salam dalam hadits Jibril: ”Hendaklah
engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasulNya, dan hari akhir. Dan engkau beriman kepada takdir Allah,
yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)
Arti Qodo dan Qodar
Iman
kepada qodo dan qodar artinya kita yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah swt. Telah menentukan ketetapan setiap hambanya dengan
sebaik-baiknya. Qodo/qodar menurut bahasa artinya keputusan, ukuran,
peraturan, ataau ketetapan Allah. Qodar artinya peraturan dan ketentuan
Allah yang sudah ada sejak zaman azali, contoh qodar; menikah,kematian,
kerja dll. Qodo adalah perwujudan dan pelaksanaan dari qodar, contoh
qodo; kelahiran, jenis kelamin,sekolah, dll. Qodar dan qodo disebut juga
dengan taqdir/nasib. Allah tidak akan merubah taqdir/nasib seseorang
kecuali orang itu yang merubahnya. Allah tidak akan menimpakaan sesuatu
ujian kecuali sesuai dengan kemampuan orang tersebut.
Sikap kita terhadap Qodo dan Qodar
Sikap
kita dalam menghadapi taqdir Allah adalah : jika ketentuan itu sudah
terjadi, maka ambil hikmah/pelajaran dari kejadian tsb. Jika
ketentuan itu sedang dijalani, maka hadapi dengan lapang dada dan
berusaha dengan maksimal. Menghadapi ketentuan yang belum belum terjadi,
maka : taati aturan-aturan Allah, taati hokum sebab akibat, beribadah
dan berdo’a dengan sungguh serta bertawakal kepada-Nya.
Dalil Qodo dan Qodar
Dalil yang menjelaskan tentang qodar dan qodo adalah Surat AL Furqon, ayat 2 yang artinya sebagai berikut :
“Yang
kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar