Ads 468x60px

...

Selasa, 17 Juni 2014

Makna Al Jabbaar

AL JABBAAR = MAHA PEMAKSA


Pembuka Kata

Nama Allah, Al-Jabbaar (الْجَبَّارُ) dibaca Al Jabbar termasuk Al-Asma`ul Husna terdapat pada firman-Nya :

Surat Al-Hasyr ayat 23:
هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
 “Dia-lah Allah Yang tiada sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Al-Jabbar, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Hadits  Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam dari Abu Said radhiyallahu anhu, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَكُونُ الْأَرْضُ يوم الْقِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الْجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ
“Bumi pada hari kiamat akan menjadi satu adonan kue dan dibalikkan oleh Al-Jabbar dengan tangan-Nya sebagaimana seseorang di antara kalian membalikkan adonan kuenya di saat melakukan safar. (Shahih, HR. Al-Bukhari, 5/2389, no. 6155 tahqiq Mushthafa Al-Bagha)

Hadits  Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam dari, yang diriwayatkan sahabat Auf bin Malik radhiyallahu anhu:
قُمْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَيْلَةً فَلَمَّا رَكَعَ مَكَثَ قَدْرَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ: سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Aku berdiri (shalat) bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Ketika ruku beliau tetap diam seukuran surat Al-Baqarah. Beliau mengatakan dalam ruku-nya: Maha suci Yang memiliki Jabarut, kerajaan (pengaturan), kesombongan, dan keagungan. (Shahih, HR. Abu Dawud dan An-Nasai, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shifat Shalatin Nabi, hal. 133)


Makna Kata
Nama Allah, Al Jabbaaru bermakna sanggup memaksaNya menurut kehendakNya.
Asy-Syaikh As-Sadi rahimahullahu mengatakan : 
Al Jabbaaru bermakna Yang Maha Tinggi dan Tertinggi, juga bermakna Yang Memaksa, dan bermakna Ar-Ra`uf Yang kasih sayang, Yang memperbaiki kalbu yang redam, memperbaiki yang lemah dan tidak mampu, serta yang berlindung kepada-Nya.” (Tafsir As-Sa’di hal. 946) 
Ibnu Jarir mengatakan : 
Yang memperbaiki urusan makhluk-Nya, Yang mengatur mereka dengan sesuatu yang maslahat bagi mereka. (Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir, 4/367)

Al-Harras rahimahullahu menyebutkan bahwa Ibnu Atsir rahimahullahu mengatakan : 
Di antara nama-nama Allah Subhanahu wa Taala adalah Al-Jabbar. Artinya adalah Yang memaksa hamba-hamba sesuai yang Dia maukan, baik berupa perintah atau larangan Dikatakan pula bahwa maknanya adalah Yang tinggi di atas makhluk-Nya Di antara ungkapan orang Arab Nakhlah Jabbarah yakni pohon korma yang besar, yang tangan tidak dapat menjangkaunya.
Ar-Raghib dalam kitabnya Al-Mufradat mengatakan : 
Al Jabaar maknanya adalah memperbaiki sesuatu disertai semacam paksaan Adapun apa yang Allah Subhanahu wa Taala sifatkan semacam Al-Aziz Al-Jabbar Al-Mutakabbir, maka dikatakan bahwa Allah dinamai dengan nama itu dari ungkapan jabartu al-faqir artinya aku memperbaiki keadaan orang faqir. Karena Allah, Dialah yang memperbaiki manusia dengan nikmat-Nya yang melimpah. Dikatakan pula, karena Dia memaksa manusia kepada kehendak-Nya.
Ibnul Qayyim rahimahullahu menyebutlan tiga makna, yang semuanya masuk dalam makna nama tersebut, di mana dibenarkan masing-masing makna tersebut dimaukan darinya:  
Al Jabbaaru bermakna bahwa Dialah yang memperbaiki kelemahan hamba-hamba-Nya yang lemah, dan Yang memperbaiki kalbu yang merasa redam di hadapan-Nya, yang tunduk di hadapan kebesaran-Nya dan keagungan-Nya. Betapa banyak kalbu yang redam lalu Allah Subhanahu wa Taala perbaiki, yang fakir lalu Allah Subhanahu wa Taala berikan kecukupan, yang hina lalu Allah Subhanahu wa Taala muliakan, yang kesusahan lalu Allah Subhanahu wa Taala hilangkan kesusahannya, yang kesulitan lalu Allah Subhanahu wa Taala berikan kemudahan. Dan betapa banyak orang yang terkena musibah lalu Allah Subhanahu Wa Taala perbaiki dengan memberinya taufiq untuk kokoh dan sabar, dan Allah Subhanahu wa Taala ganti karena musibahnya dengan pahala yang besar. 
Al Jabbaaru adalah memperbaiki keadaan hamba dengan melepaskannya dari kesulitan, serta menghilangkan darinya kesusahan. Al Jabaar bermakna bahwa Dia Yang Maha memaksa, yang segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya, yang semua makhluk tunduk kepada keagungan-Nya dan keperkasaan-Nya. Maka Dia memaksa hamba-hamba-Nya kepada apa yang Dia kehendaki berupa sesuatu yang sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya dan kehendak-Nya. Maka mereka tidak dapat lepas darinya.
Al Jabbaaru bermakna yang ketiga bahwa Dia yang Maha Tinggi dengan Dzat-Nya di atas seluruh makhluk-Nya, sehingga tidak seorangpun mendekat kepada-Nya.

Penutup Kata

Demikian pengertian yang terkandung di dalam tiap-tiap nama dari Asmaul-Husna yang amat masyhur itu. Pengertian yang kita terangkan secara ringkas seringkas-ringkasnya. Bila dibentangkan atau diuraikan dengan panjang, maka  nama Allah, Al Jabbaar tidak cukup dengan sebuah buku tebal seribu halaman, Allah tidak terbatas keagungan, ketinggian, kemuliaan dan kesempurnaa-Nya.

Cara berdoa dengan Nama Allah, Al Jabbaar dengan ditambahkan kata Jalla Jalaaluhu yang artinya : Mulia kemuliaan-Nya. Misalnya "Ya Jabbaar Jalla Jalaaluhu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

About

Sample Text