AL JABBAAR = MAHA PEMAKSA
Pembuka KataNama Allah, Al-Jabbaar (الْجَبَّارُ) dibaca Al Jabbar termasuk Al-Asma`ul Husna terdapat pada firman-Nya :
Surat Al-Hasyr ayat 23:
هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ
السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ
الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dia-lah Allah Yang tiada sesembahan (yang berhak disembah) selain
Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan
keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Al-Jabbar, Yang
Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
Hadits Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam dari Abu Said radhiyallahu anhu, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَكُونُ الْأَرْضُ يوم الْقِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا
الْجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ
“Bumi pada hari kiamat akan menjadi satu adonan kue dan dibalikkan
oleh Al-Jabbar dengan tangan-Nya sebagaimana seseorang di antara kalian
membalikkan adonan kuenya di saat melakukan safar. (Shahih, HR.
Al-Bukhari, 5/2389, no. 6155 tahqiq Mushthafa Al-Bagha)
Hadits Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam dari, yang diriwayatkan sahabat Auf bin Malik radhiyallahu anhu:
قُمْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَيْلَةً فَلَمَّا رَكَعَ
مَكَثَ قَدْرَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ: سُبْحَانَ ذِي
الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Aku berdiri (shalat) bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pada suatu malam. Ketika ruku beliau tetap diam seukuran surat
Al-Baqarah. Beliau mengatakan dalam ruku-nya: Maha suci Yang memiliki
Jabarut, kerajaan (pengaturan), kesombongan, dan keagungan. (Shahih, HR.
Abu Dawud dan An-Nasai, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu dalam Shifat Shalatin Nabi, hal. 133)
Makna Kata
Asy-Syaikh As-Sadi rahimahullahu mengatakan :
Al Jabbaaru bermakna Yang Maha Tinggi dan Tertinggi, juga bermakna Yang Memaksa, dan
bermakna Ar-Ra`uf Yang kasih sayang, Yang memperbaiki kalbu yang redam,
memperbaiki yang lemah dan tidak mampu, serta yang berlindung
kepada-Nya.” (Tafsir As-Sa’di hal. 946)
Ibnu Jarir mengatakan :
Yang
memperbaiki urusan makhluk-Nya, Yang mengatur mereka dengan sesuatu yang
maslahat bagi mereka. (Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir, 4/367)
Al-Harras rahimahullahu menyebutkan bahwa Ibnu Atsir rahimahullahu mengatakan :
Di antara nama-nama Allah Subhanahu wa Taala adalah Al-Jabbar.
Artinya adalah Yang memaksa hamba-hamba sesuai yang Dia maukan, baik
berupa perintah atau larangan Dikatakan pula bahwa maknanya adalah Yang
tinggi di atas makhluk-Nya Di antara ungkapan orang Arab Nakhlah
Jabbarah yakni pohon korma yang besar, yang tangan tidak dapat
menjangkaunya.
Al Jabaar maknanya adalah memperbaiki sesuatu disertai semacam paksaan
Adapun apa yang Allah Subhanahu wa Taala sifatkan semacam Al-Aziz
Al-Jabbar Al-Mutakabbir, maka dikatakan bahwa Allah dinamai dengan nama
itu dari ungkapan jabartu al-faqir artinya aku memperbaiki keadaan orang
faqir. Karena Allah, Dialah yang memperbaiki manusia dengan nikmat-Nya
yang melimpah. Dikatakan pula, karena Dia memaksa manusia kepada
kehendak-Nya.
Al Jabbaaru bermakna bahwa Dialah yang memperbaiki kelemahan hamba-hamba-Nya yang lemah, dan Yang memperbaiki kalbu yang merasa redam di hadapan-Nya, yang tunduk di hadapan kebesaran-Nya dan keagungan-Nya. Betapa banyak kalbu yang redam lalu Allah Subhanahu wa Taala perbaiki, yang fakir lalu Allah Subhanahu wa Taala berikan kecukupan, yang hina lalu Allah Subhanahu wa Taala muliakan, yang kesusahan lalu Allah Subhanahu wa Taala hilangkan kesusahannya, yang kesulitan lalu Allah Subhanahu wa Taala berikan kemudahan. Dan betapa banyak orang yang terkena musibah lalu Allah Subhanahu Wa Taala perbaiki dengan memberinya taufiq untuk kokoh dan sabar, dan Allah Subhanahu wa Taala ganti karena musibahnya dengan pahala yang besar.
Al Jabbaaru adalah memperbaiki keadaan hamba dengan melepaskannya dari kesulitan, serta menghilangkan darinya kesusahan. Al Jabaar bermakna bahwa Dia Yang Maha memaksa, yang segala sesuatu tunduk
kepada kebesaran-Nya, yang semua makhluk tunduk kepada keagungan-Nya
dan keperkasaan-Nya. Maka Dia memaksa hamba-hamba-Nya kepada apa yang
Dia kehendaki berupa sesuatu yang sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya dan
kehendak-Nya. Maka mereka tidak dapat lepas darinya.
Al Jabbaaru bermakna yang ketiga bahwa Dia yang Maha Tinggi dengan Dzat-Nya di atas
seluruh makhluk-Nya, sehingga tidak seorangpun mendekat kepada-Nya.
Penutup Kata
Penutup Kata
Demikian pengertian yang terkandung di
dalam tiap-tiap nama dari Asmaul-Husna yang amat masyhur itu.
Pengertian yang kita terangkan secara ringkas seringkas-ringkasnya. Bila
dibentangkan atau diuraikan dengan panjang, maka nama Allah, Al Jabbaar
tidak cukup dengan sebuah buku tebal seribu halaman, Allah tidak
terbatas keagungan, ketinggian, kemuliaan dan kesempurnaa-Nya.
Cara berdoa dengan Nama Allah, Al Jabbaar dengan ditambahkan kata Jalla Jalaaluhu yang artinya : Mulia kemuliaan-Nya. Misalnya "Ya Jabbaar Jalla Jalaaluhu"
Cara berdoa dengan Nama Allah, Al Jabbaar dengan ditambahkan kata Jalla Jalaaluhu yang artinya : Mulia kemuliaan-Nya. Misalnya "Ya Jabbaar Jalla Jalaaluhu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar